Trouble maker dalam
artinya adalah pembuat masalah. Artinya, setiap tingkah lakunya, atau
apa yang dikerjakannya, selalu menimbulkan efek samping. Yaitu masalah.
Trouble maker tidak menyelesaikan, tetapi menimbulkan masalah! Apakah
anda seorang Trouble Maker ? Bisa iya dan bisa tidak. Tergantung waktu, tempat, situasi, dan arah angin.
Lalu, darimana asalnya si trouble maker ini ? Tetapi
sebelumnya, kita harus menyadari bahwa tidak ada orang yang menginginkan
masalah. Juga tidak ada orang yang bermaksud untuk menciptakan sebuah
masalah. Yang saya tahu, selama kita masih bernafas dan masih tinggal
di dunia, masalah akan selalu ada.
Masalah ini bisa datang tiba – tiba atau diciptakan secara sengaja. Jika terjadi karena keadaan maka hal ini adalah normal, tetapi jika datang dengan undangan berarti ada seorang trouble maker. Dan hal ini tidak baik, harus diselesaikan secepat mungkin.
KARAKTER
Pada awalnya, Tuhan menciptakan semua manusia baik. Tidak ada
penjahat, tidak ada musuh, dan tidak ada peran antagonis. Yang ada hanya
karakter.Karakter adalah sifat dasar kita, cara kita berjalan,
berbicara, menanggapi suatu hal, dan pikiran kita. Ada orang yang ceplas
ceplos, asal bunyi, kasar, kaku, atos, antik, dan tanpa ekspresi. Ada
pula orang yang ramah, murah senyum, tutur katanya halus, dominan,
toleran, dan menyenangkan. Ada juga yang kadang ramah kadang jahat,
kadang kasar kadang lembut, kadang suka ngomong sendiri dan kadang
ngomong yang gak nyambung. Dan jika anda termasuk orang ini, berarti
anda golongan orang gila (ha…ha…ha…)
Ada yang mengatakan bahwa karakter sudah dibawa pada waktu
kelahiran kita, tetapi ada juga yang mengatakan kalau karakter dibentuk
dengan pergaulan. Kalau menurut saya, karakter adalah bawaan dari
lahir dan dikembangkan melalui pergaulan.
KERJASAMA = KERJA BERSAMA-SAMA
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, berarti manusia
hanya bisa hidup jika ada manusia lainnya. Kita bisa makan nasi karena
ada orang yang menanam padi, menunggunya panen, dan mengirimkannya ke
tempat kita. Sistem yang membentuknya disebut sebagai perdagangan. Di
sana ada yang namanya kerjasama dan keuntungan. Kerja bersama – sama
dan sama – sama mendapatkan manfaat. Dan manfaat disini berarti
keuntungan atau kemudahan.
Trouble maker bukan selalu berarti menciptakan masalah tanpa
menyelesaikan suatu pekerjaan. Trouble maker juga bukan berarti orang
yang bodoh, geblek, atau goblok. Malahan seringkali seorang trouble
maker adalah seorang yang ahli dalam bidangnya, atau bisa saya sebutkan
sebagai orang yang “terlalu” ahli dalam bidangnya. Saking ahlinya,
maka dia harus mengetahui segala sesuatunya, mengerjakan semuanya
sendirian, dan mengatur dengan cara “terbaiknya”.
Masalah utama si trouble maker adalah kerjasama. Dia tidak
mengerti arti (sesungguhnya) dari kerjasama. Dia tidak mau tahu syarat
utama dalam bekerja sama. Yaitu rasa percaya.
Ada seorang pendaki yang terpeleset pada waktu memanjat tebing. Untung saja dia sempat bergantungan di sebuah batang pohon. Dia berteriak kesana kemari, minta pertolongan, bertanya apakah ada orang di sekitarnya. Yang menjawabnya adalah suara angin yang berhembus dan gema suaranya. Dengan putus asa dia berdoa kepada Tuhan. “ Tuhan, tolonglah aku !”
Tiba – tiba ada suara yang berkata, “Anakku, percayalah kepadaKu, maka engkau akan selamat.”
Ada seorang pendaki yang terpeleset pada waktu memanjat tebing. Untung saja dia sempat bergantungan di sebuah batang pohon. Dia berteriak kesana kemari, minta pertolongan, bertanya apakah ada orang di sekitarnya. Yang menjawabnya adalah suara angin yang berhembus dan gema suaranya. Dengan putus asa dia berdoa kepada Tuhan. “ Tuhan, tolonglah aku !”
Tiba – tiba ada suara yang berkata, “Anakku, percayalah kepadaKu, maka engkau akan selamat.”
Pendaki itu menjawab, “Ya Tuhan, terima kasih, aku percaya kepadaMu.”
Jawab suara misterius itu, “Baiklah….lepaskanlah tanganmu dari dahan itu.”
Setelah berpikir sejenak, pendaki itu berkata, “Ada orang lain lagi nggak di atas….?”
Jawab suara misterius itu, “Baiklah….lepaskanlah tanganmu dari dahan itu.”
Setelah berpikir sejenak, pendaki itu berkata, “Ada orang lain lagi nggak di atas….?”
Dalam kehidupan yang keras di dunia ini, yang seringkali
berhubungan dengan untung rugi, sukses atau gagal, dipecat atau kerja
lebih keras, rasa percaya pada kemampuan orang lain semakin
ditinggalkan. Kita berpikir, “Iya kalo dia bisa….kalau salah sedikit
saja maka karierku akan hancur. Anakku makan opo, bojoku, mertuaku, aku
makan opo ?“ Pendeknya, di mulut kita bisa berkata bahwa kita percaya,
tetapi kenyataannya berkata sebaliknya. Rasa percaya yang benar adalah
melepaskan pegangan tangan kita pada dahan pohon itu. Jadi taruhannya
adalah nyawa kita, pekerjaan kita, karir kita, nama baik kita, reputasi
kita, dan masa depan kita. Berat kan ? Makanya banyak orang memilih
menjadi seorang trouble maker daripada menjadi pemimpin.
Yang lebih memperparah keadaan, semakin berhasil tugas kita,
maka akan ada pekerjaan yang lebih berat dan lebih besar. Semakin banyak
uang yang kita dapatkan akan memicu kita untuk mencari lebih banyak
uang lagi. Peluang usaha akan selalu ada dan pekerjaan tidak ada
habis-habisnya. Yang ada adalah keterbatasan waktu dan tenaga kita
sebagai manusia. Kita tidak mungkin berada di dua tempat berbeda di
waktu yang sama. Demikian pula kita tidak bisa mengerjakan dua
pekerjaan pada waktu bersamaan. Jika anda berkata bahwa hal itu bisa
diatur….berarti anda adalah si trouble maker.
Pembuat masalah karena anda tidak bisa bekerjasama. Bekerja bersama-sama dengan sesama manusia.
HATI NURANI
Hati nurani inilah yang menentukan tingkat dari si trouble
maker. Semakin kecil rasa kemanusiaanya maka semakin tinggi tingkatan
dari si trouble maker. Kejam karena segala sesuatu diukur dengan
kesuksesan dan keuntungan yang didapat. Dan teman….percayalah, banyak
orang yang seperti ini!
Jika anda mempunyai seorang teman yang anda cap sebagai
trouble maker, jangan salahkan pribadinya. Anda sebenarnya tidak
keberatan dengan pribadinya. Anda keberatan dengan sistemnya, cara
kerjanya dan tingkah lakunya. (Thank’s buat Jonas untuk inspirasinya!)
Bedakan ini, karena bisa mengakibatkan putusnya sebuah hubungan yang
anda bina selama ini.
Seorang trouble maker yang masih mempunyai hati nurani masih
bisa ditolong. Lucunya, mereka tidak menyadari kalau dirinya adalah si
trouble maker (memang lucu kok hidup ini). Yang perlu kita lakukan
adalah memberitahu mereka bahwa dirinya adalah trouble maker.
Pertanyaannya adalah, “ Siapa yang harus ngomong ?” Ha….ha…ha….
Gampang bos….”A Bird with same colour fly together”
Yang harus ngomong adalah orang yang mempunyai karakter yang
sama dengan si trouble maker. Alasannya karena bahasa yang mereka
gunakan mempunyai arti dan makna yang sama. Atos dikasih tahu dengan
orang yang atos, gembeng dipertemukan dengan orang gembeng lainnya. Dan
menemukan mereka tidak sulit kok…karena burung yang berwarna sama
terbang bebarengan.
Dan buat you – you yang menjadi temannya si trouble maker. Ingatlah bahwa, “ A friend indeed, is a friend in need”
Bos….temanmu gak tau kalau dia adalah si trouble maker. Tolong dong kasih tau dia. Setidaknya anda sudah mencoba untuk melakukan sesuatu ! Demi kebaikan mereka dan masa depan mereka
Bos….temanmu gak tau kalau dia adalah si trouble maker. Tolong dong kasih tau dia. Setidaknya anda sudah mencoba untuk melakukan sesuatu ! Demi kebaikan mereka dan masa depan mereka