Fashion Life Style

Mutu dan Kualitas berpadu dengan gaya dan style terkini. Semuanya terdapat dalam halaman ini.

Komputer, dan Gadget

Komputer dan Aksesori yang mendukung untuk gadget terbaru cuma ada disini.

Holiday

Keindahan alam yang mempesona, cocok untuk relaksasi diantara kesibukan hidup.

Informasi, Edukasi, Berita

Kehidupan kita tidak lepas dari kebutuhan informasi dan pendidikan. Update berita dan informasi terkini Anda disini.

Life and Love

Tips dan Trik Kehidupan dan Dunia Percintaan.

Sunday, April 21, 2013

TROUBLE MAKER

www.centurionline.blogspot.com
Trouble maker dalam artinya adalah pembuat masalah. Artinya, setiap tingkah lakunya, atau apa yang dikerjakannya, selalu menimbulkan efek samping. Yaitu masalah. Trouble maker tidak menyelesaikan, tetapi menimbulkan masalah! Apakah anda seorang Trouble Maker ? Bisa iya dan bisa tidak. Tergantung waktu, tempat, situasi, dan arah angin. 
 
Lalu, darimana asalnya si trouble maker ini ? Tetapi sebelumnya, kita harus menyadari bahwa tidak ada orang yang menginginkan masalah. Juga tidak ada orang yang bermaksud untuk menciptakan sebuah masalah. Yang saya tahu, selama kita masih bernafas dan masih tinggal di dunia, masalah akan selalu ada. 

Masalah ini bisa datang tiba – tiba atau diciptakan secara sengaja. Jika terjadi karena keadaan maka hal ini adalah normal, tetapi jika datang dengan undangan berarti ada seorang trouble maker. Dan hal ini tidak baik, harus diselesaikan secepat mungkin.

KARAKTER

Pada awalnya, Tuhan menciptakan semua manusia baik. Tidak ada penjahat, tidak ada musuh, dan tidak ada peran antagonis. Yang ada hanya karakter.Karakter adalah sifat dasar kita, cara kita berjalan, berbicara, menanggapi suatu hal, dan pikiran kita. Ada orang yang ceplas ceplos, asal bunyi, kasar, kaku, atos, antik, dan tanpa ekspresi. Ada pula orang yang ramah, murah senyum, tutur katanya halus, dominan, toleran, dan menyenangkan. Ada juga yang kadang ramah kadang jahat, kadang kasar kadang lembut, kadang suka ngomong sendiri dan kadang ngomong yang gak nyambung. Dan jika anda termasuk orang ini, berarti anda golongan orang gila (ha…ha…ha…)
Ada yang mengatakan bahwa karakter sudah dibawa pada waktu kelahiran kita, tetapi ada juga yang mengatakan kalau karakter dibentuk dengan pergaulan. Kalau menurut saya, karakter adalah bawaan dari lahir dan dikembangkan melalui pergaulan. 

KERJASAMA = KERJA BERSAMA-SAMA

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, berarti manusia hanya bisa hidup jika ada manusia lainnya. Kita bisa makan nasi karena ada orang yang menanam padi, menunggunya panen, dan mengirimkannya ke tempat kita. Sistem yang membentuknya disebut sebagai perdagangan. Di sana ada yang namanya kerjasama dan keuntungan. Kerja bersama – sama dan sama – sama mendapatkan manfaat. Dan manfaat disini berarti keuntungan atau kemudahan. 

Trouble maker bukan selalu berarti menciptakan masalah tanpa menyelesaikan suatu pekerjaan. Trouble maker juga bukan berarti orang yang bodoh, geblek, atau goblok. Malahan seringkali seorang trouble maker adalah seorang yang ahli dalam bidangnya, atau bisa saya sebutkan sebagai orang yang “terlalu” ahli dalam bidangnya. Saking ahlinya, maka dia harus mengetahui segala sesuatunya, mengerjakan semuanya sendirian, dan mengatur dengan cara “terbaiknya”. 

Masalah utama si trouble maker adalah kerjasama. Dia tidak mengerti arti (sesungguhnya) dari kerjasama. Dia tidak mau tahu syarat utama dalam bekerja sama. Yaitu rasa percaya.
Ada seorang pendaki yang terpeleset pada waktu memanjat tebing. Untung saja dia sempat bergantungan di sebuah batang pohon. Dia berteriak kesana kemari, minta pertolongan, bertanya apakah ada orang di sekitarnya. Yang menjawabnya adalah suara angin yang berhembus dan gema suaranya. Dengan putus asa dia berdoa kepada Tuhan. “ Tuhan, tolonglah aku !”

Tiba – tiba ada suara yang berkata, “Anakku, percayalah kepadaKu, maka engkau akan selamat.”
Pendaki itu menjawab, “Ya Tuhan, terima kasih, aku percaya kepadaMu.”
Jawab suara misterius itu, “Baiklah….lepaskanlah tanganmu dari dahan itu.”
Setelah berpikir sejenak, pendaki itu berkata, “Ada orang lain lagi nggak di atas….?”

Dalam kehidupan yang keras di dunia ini, yang seringkali berhubungan dengan untung rugi, sukses atau gagal, dipecat atau kerja lebih keras, rasa percaya pada kemampuan orang lain semakin ditinggalkan. Kita berpikir, “Iya kalo dia bisa….kalau salah sedikit saja maka karierku akan hancur. Anakku makan opo, bojoku, mertuaku, aku makan opo ?“ Pendeknya, di mulut kita bisa berkata bahwa kita percaya, tetapi kenyataannya berkata sebaliknya. Rasa percaya yang benar adalah melepaskan pegangan tangan kita pada dahan pohon itu. Jadi taruhannya adalah nyawa kita, pekerjaan kita, karir kita, nama baik kita, reputasi kita, dan masa depan kita. Berat kan ? Makanya banyak orang memilih menjadi seorang trouble maker daripada menjadi pemimpin. 

Yang lebih memperparah keadaan, semakin berhasil tugas kita, maka akan ada pekerjaan yang lebih berat dan lebih besar. Semakin banyak uang yang kita dapatkan akan memicu kita untuk mencari lebih banyak uang lagi. Peluang usaha akan selalu ada dan pekerjaan tidak ada habis-habisnya. Yang ada adalah keterbatasan waktu dan tenaga kita sebagai manusia. Kita tidak mungkin berada di dua tempat berbeda di waktu yang sama. Demikian pula kita tidak bisa mengerjakan dua pekerjaan pada waktu bersamaan. Jika anda berkata bahwa hal itu bisa diatur….berarti anda adalah si trouble maker. 

Pembuat masalah karena anda tidak bisa bekerjasama. Bekerja bersama-sama dengan sesama manusia. 

HATI NURANI

Hati nurani inilah yang menentukan tingkat dari si trouble maker. Semakin kecil rasa kemanusiaanya maka semakin tinggi tingkatan dari si trouble maker. Kejam karena segala sesuatu diukur dengan kesuksesan dan keuntungan yang didapat. Dan teman….percayalah, banyak orang yang seperti ini!

Jika anda mempunyai seorang teman yang anda cap sebagai trouble maker, jangan salahkan pribadinya. Anda sebenarnya tidak keberatan dengan pribadinya. Anda keberatan dengan sistemnya, cara kerjanya dan tingkah lakunya. (Thank’s buat Jonas untuk inspirasinya!) Bedakan ini, karena bisa mengakibatkan putusnya sebuah hubungan yang anda bina selama ini.

Seorang trouble maker yang masih mempunyai hati nurani masih bisa ditolong. Lucunya, mereka tidak menyadari kalau dirinya adalah si trouble maker (memang lucu kok hidup ini). Yang perlu kita lakukan adalah memberitahu mereka bahwa dirinya adalah trouble maker. Pertanyaannya adalah, “ Siapa yang harus ngomong ?”  Ha….ha…ha….

Gampang bos….”A Bird with same colour fly together”
Yang harus ngomong adalah orang yang mempunyai karakter yang sama dengan si trouble maker. Alasannya karena bahasa yang mereka gunakan mempunyai arti dan makna yang sama. Atos dikasih tahu dengan orang yang atos, gembeng dipertemukan dengan orang gembeng lainnya. Dan menemukan mereka tidak sulit kok…karena burung yang berwarna sama terbang bebarengan. 

Dan buat you – you yang menjadi temannya si trouble maker. Ingatlah bahwa, “ A friend indeed, is a friend in need”
Bos….temanmu gak tau kalau dia adalah si trouble maker. Tolong dong kasih tau dia. Setidaknya anda sudah mencoba untuk melakukan sesuatu ! Demi kebaikan mereka dan masa depan mereka


Monday, April 1, 2013

Misteri Kenapa Wanita di Cina Tidak Terkena Kanker Payudara

Oleh: Prof. Jane Plant, PhD, CBE

www.centurionline.blogspot.com
Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk menyembuhkan diri saya sendiri yang saat ini menderita kanker payudara. Saya seorang ilmuwan, yang butuh penjelasan dan masuk akal tentang penyakit yang mematikan dan menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.

 

Kanker Payudara

Saya telah telah menderita karena kehilangan satu payudara dan telah menjalani radioterapi. Sekarang saya menjalani kemoterapi yang menyakitkan dan saya juga telah diperiksa oleh beberapa spesialis yang paling terkemuka di negeri ini. Saya merasa maut akan menjemput saya. Tapi, saya ingin hidup karena saya mempunyai suami yang mencintai saya, rumah indah dan dua anak kecil yang memerlukan bimbingan saya.
Dan, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali fakta-fakta, yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan pada waktu itu. Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa beberapa faktor penyebab atau resiko dari penyakit ini antara laini usia tua, mens terlalu dini, menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak faktor resiko lainnya yang dapat kita kontrol dengan baik. Faktor-faktor resiko yang ‘terkontrol’ ini dengan mudah terwujud dalam perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.

Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke tanah air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta beberapa ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.

Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker payudara ini. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada saat itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan perkataan bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha terhindar dari penyakit ini. Kata-kata itu selalu teringat di benak saya. “Mengapa wanita-wanita di Cina tidak terkena kanker payudara?” Saya pernah bekerja sama dengan mitra-mitra Cina dalam penelitian tentang hubungan antara kimia tanah dan penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.

Faktor Gaya Hidup

Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina.Hanya 10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris meninggal dunia karena penyakit ini. Bahkan angka ini lebih mengerikan lagi dan menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan. Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di antara 10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.

Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi, kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan radiasi.
Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari statistik ini sungguh mengejutkan. Apabila seorang wanita Barat pindah ke kota industri Hiroshima yang terkena radiasi, resiko terkena kanker payudara ini dapat menjadi satu berbanding dua. Tentu saja hal ini tidak masuk akal. Saya merasa yakin bahwa ada sebuah faktor gaya hidup yang bukan terkait dengan polusi, urbanisasi atau lingkungan hidup yang nyata-nyata telah meningkatkan kemungkinan wanita Barat terkena kanker payudara.

Saya kemudian menemukan bahwa penyebab perbedaan besar dalam persentase kanker payudara antara negara-negara Timur dan Barat bukanlah karena faktor genetika. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa apabila orang Cina atau Jepang pindah ke Barat, dalam satu atau dua generasi persentase kanker payudara mereka mendekati persentase dari penduduk negara di mana mereka tinggal.

Hal yang sama terjadi apabila orang-orang Timur sepenuhnya meniru gaya hidup Barat di Hong Kong . Sesungguhnya, nama populer yang disebutkan orang di Cina bagi kanker payudara adalah ‘Penyakit Wanita Kaya’. Ini disebabkan bahwa di Cina, hanya orang-orang kaya yang dapat menikmati apa yang disebut sebagai ‘Makanan Hong Kong.’

Orang-orang Cina menggambarkan semua makanan Barat, termasuk semua kudapan dari es krim dan coklat sampai spaghetti dan keju, sebagai ‘Makanan Hong Kong’ karena hanya terdapat di bekas koloni Inggris dan dulu jarang ada di daratan Cina.

Jadi sungguh masuk akal bagi saya bahwa apa yang menyebabkan kanker payudara saya ini dan banyaknya penderita penyakit tersebut di negara saya hampir dipastikan berasal dari sesuatu yang berhubungan dengan gaya hidup Barat kita, dari kalangan menengah yang lebih baik. Angka ini juga besar bagi para pria di sini. Saya telah mengamati dalam penelitian saya bahwa banyak data tentang kanker prostat juga sampai pada kesimpulan yang sama.

Tidak Mengkonsumsi Produk Susu

Menurut angka dari WHO, jumlah pria yang terkena kanker prostat di Cina pedesaan hampir tidak ada, hanya 0,5 pria di antara 100.000. Namun demikian di Inggris, Skotlandia dan Wales , angka ini 70 kali lebih tinggi. Seperti kanker payudara, penyakit ini merupakan penyakit kalangan menengah dan terutama menyerang kelompok-kelompok sosial yang lebih kaya dan mempunyai kehidupan sosial-ekonomi yang lebih tinggi, yaitu mereka yang dapat menikmati makanan yang bergizi tinggi. Saya teringat berkata kepada suami saya, “Ayo Peter, kamu baru saja pulang dari Cina. Apa sih gaya hidup Cina yang sangat berbeda dengan kita?”

“Mengapa mereka tidak terkena kanker payudara?”
Kami memutuskan untuk menggunakan latar belakang ilmu kami bersama-sama dan melakukan pendekatan dengan logika. Kami memeriksa data ilmiah yang mengarahkan kami pada kandungan lemak dalam makanan. Para peneliti pada tahun 1980-an telah menemukan bahwa hanya 14% kalori di hidangan Cina terdiri atas lemak, dibandingkan dengan hampir 36% di Barat.

Tetapi makanan yang telah saya makan selama bertahun-tahun sebelum terkena kanker payudara ini sangat rendah lemak dan berserat tinggi. Selain itu, sebagai ilmuwan saya tahu bahwa asupan lemak pada orang dewasa tidak menunjukkan peningkatan resiko kanker payudara dalam sebagian besar investigasi yang telah dilakukan pada kelompok-kelompok besar wanita selama dua belas tahun.

Lalu pada suatu hari sesuatu yang agak istimewa terjadi. Peter dan saya telah bekerja sama begitu erat selama bertahun-tahun lamanya sehingga saya tidak yakin siapa di antara kami berdua yang berkata terlebih dahulu: “Orang-orang Cina tidak makan produk dari susu!”

Sulit untuk menjelaskan kepada orang yang bukan ilmuwan terjadinya ‘dentingan’ pikiran dan perasaan yang mendadak ketika menyadari bahwa pikiran kita terbuka pada sesuatu hal yang penting. Rasanya seperti ada banyak potongan gambar di dalam otak kita dan tiba-tiba, dalam beberapa detik, semua teka-teki ini terangkai dengan baik sehingga membentuk gambar yang jelas.

Tiba-tiba saya teringat kembali betapa banyak orang Cina yang tidak dapat mencernakan susu dengan baik, betapa orang-orang Cina yang bekerja dengan saya selalu berkata bahwa susu hanya untuk bayi, dan bagaimana salah seorang sahabat karib saya, yang keturunan Cina, dengan sopan selalu menolak keju pada saat jamuan malam.

Saya tahu bahwa tak ada orang Cina yang hidup secara tradisional, yang menggunakan susu sapi atau produk dari susu untuk memberi makan kepada bayinya. Dalam adat istiadat mereka, mereka menggunakan inang untuk menyusui tetapi tidak pernah produk dari susu. Dan, secara budaya, orang-orang Cina menganggap gaya Barat kita yang sangat menyukai susu dan produk dari susu sebagai sesuatu yang sangat aneh. Saya teringat ketika menjamu sebuah delegasi besar ilmuwan Cina tidak lama setelah berakhirnya Revolusi Budaya di Cina pada tahun 1980-an.

Atas nasihat Biro Luar Negeri, kami telah meminta kepada perusahaan jasa boga untuk menyediakan puding yang mengandung banyak es krim. Setelah menanyakan dari apa puding itu dibuat, semua ilmuwan Cina itu, termasuk interpreter, dengan sopan namun tegas menolak untuk memakannya, dan mereka tidak dapat dibujuk untuk mengubah pikiran mereka. Pada waktu itu kami semua senang dan menikmati porsi tambahan!
Saya menemukan bahwa susu adalah salah satu penyebab umum alergi makanan. Sekitar 70% penduduk dunia tidak dapat mencernakan gula susu, Laktosa, sehingga para ahli gizi berpendapat bahwa kondisi ini normal bagi orang dewasa, dan bukan merupakan sebuah Deficiency (kekurangan) . Mungkin alam berusaha mengatakan kepada kita bahwa kita telah mengkonsumsi makanan yang salah.

Menghentikan Produk Susu

 Sebelum saya terkena kanker payudara untuk pertama kali, saya telah makan banyak produk dari susu, seperti susu tanpa lemak, keju rendah lemak dan yoghurt. Saya menggunakannya sebagai sumber protein saya yang utama. Saya juga makan daging cincang sapi yang tidak berlemak, yang sekarang baru saya sadari mungkin sering berasal dari sapi perah.

Agar dapat mengatasi kemoterapi untuk tonjolan kanker saya yang kelima ini, saya telah makan yoghurt organik agar alat-alat pencernaan saya dapat pulih kembali dan mengembalikan bakteri-bakteri ‘yang baik’ ke dalam usus saya.

Baru-baru ini, saya menemukan bahwa pada tahun 1989 yang lalu, yoghurt telah terlibat dalam kanker ovarium (indung telur). Dr. Daniel Cramer dari University of Harvard telah meneliti ratusan wanita penderita kanker indung telur dan telah mencatat dengan rinci apa yang biasa mereka makan. Coba saya tahu tentang hal ini ketika ia pertama kali menemukannya.

Mengikuti nasihat Peter dan pendapat saya tentang makanan Cina, saya memutuskan untuk tidak saja menghentikan yoghurt tetapi semua produk dari susu, saat ini juga. Keju, mentega dan yoghurt serta semua makanan yang mengandung susu saya buang ke sampah. Betapa mengherankan bahwa begitu banyak produk termasuk sup buatan, biskuit dan kue mengandung susu. Bahkan banyak merk margarin yang dijual dengan bahan dari minyak kedelai, minyak bunga matahari atau minyak zaitun dapat mengandung produk susu. Oleh karena itu saya kemudian membaca semua kandungan yang tercetak di label-label makanan.

Sampai saat itu, saya setia mengukur perkembangan tonjolan kanker saya yang kelima ini dengan alat pengukur dan mencatat hasilnya. Meskipun para dokter dan suster banyak memberi semangat dan berkata positif kepada saya, pengamatan saya sendiri mengungkapkan kenyataan yang pahit.

Seri kemoterapi saya yang pertama untuk tonjolan kelima ini tidak berhasil – tonjolan itu tetap sama. Kemudian saya menghapuskan produk-produk dari susu. Beberapa hari kemudian tonjolan itu mulai mengecil.
Sekitar dua minggu setelah seri kemoterapi saya yang kedua dan seminggu setelah tidak mengkonsumsi produk dari susu, tonjolan di leher saya mulai terasa gatal. Kemudian tonjolan itu melunak dan mengecil. Garis di alat pengukur, yang tadinya tidak menunjukkan perubahan, sekarang menunjuk ke bawah setelah tumor itu menjadi kecil dan mengecil lagi.

Dan secara signifikan, saya mencatat bahwa daripada menurun secara perlahan-lahan (membentuk curve yang halus) seperti biasanya terjadi pada kanker, tumor yang mengecil ini digambarkan seperti garis lurus yang menuju ke bagian bawah alat pengukur, yang menggambarkan penyembuhan, bukan pembasmian (atau pengurangan) tumor.

Tonjolan Menghilang

 Pada hari Sabtu siang sekitar enam minggu setelah tidak mengkonsumsi produk-produk susu ini, saya melakukan meditasi selama sejam kemudian meraba apa yang yang masih tersisa dari tonjolan saya. Saya tidak menemukannya lagi. Padahal saya sangat berpengalaman dalam mendeteksi tonjolan kanker, karena saya menemukan kelima tonjolan kanker saja itu sendiri. Saya turun ke tingkat bawah rumah dan meminta suami saya meraba leher saya. Ia pun tidak menemukan tonjolan apapun juga.

Hari Kamis berikutnya saya harus memeriksakan diri saya pada dokter spesialis kanker saya di Cross Hospital London . Ia memeriksa saya dengan teliti, terutama leher saya di mana sebelumnya ada tumor. Tadinya ia tercengang dan kemudian gembira ketika berkata, “Saya tidak menemukannya,”. Ternyata tidak seorangpun dari dokter-dokter saya yang memperkirakan bahwa seseorang dengan jenis dan stadium kanker saya (yang jelas-jelas sudah menyebar ke sistem getah bening) dapat bertahan hidup, apalagi begitu sehat dan gembira.

Dokter spesialis saya merasa sangat bahagia seperti saya. Tadinya ketika saya membicarakan gagasan saya dengannya, ia dapat memahami tetapi bersikap skeptis. Tetapi saya tahu bahwa sekarang ia menggunakan peta yang menunjukkan persentase kanker di Cina di dalam kuliah-kuliah yang diberikannya, dan menganjurkan makanan tanpa produk susu bagi pasien-pasien penderita kanker.

Saya sekarang meyakini adanya kesamaan dalam pertalian antara produk dari susu dan kanker payudara dengan merokok dan kanker paru-paru. Saya percaya bahwa dengan mengidentifikasi pertalian antara kanker payudara dan produk susu dan kemudian mengembangkan makanan yang khusus ditujukan untuk mempertahankan kesehatan dari payudara dan sistem hormon saya, telah menyembuhkan saya.

Sangat sulit bagi saya, dan mungkin juga bagi anda, untuk menerima bahwa sebuah zat yang begitu ‘alami’ seperti susu dapat berdampak begitu mencelakakan bagi kesehatan. Tetapi saya merupakan bukti hidup bahwa hal itu benar-benar terjadi dan mulai besok saya akan mengungkapkan rahasia kegiatan saya yang mengubah semuanya ini.

Dikutip dari buku “Your Life in Your Hands” karangan Professor Jane Plant, Ph.D, CBE. (RS/FGD)